Pada
hari selasa,13 maret 2012
Menjelang workshop perdana kami para
panitia sekaligus peserta mengadakan rapat tentang kesiapan devisi-devisi yang
sudah dibagi dan aku sendiri ikut devisi perlengkapan dengan koordinator Gazali
dan anggotanya aku, Rizali, Paulina, Anisa, dan Halifah kalau tidak salah.
Setelah dirundingkan dan
masing-masing devisi sudah siap akhirnya rapatpun ditutup tapi sayangnya ada
anggota yang mengundurkan diri, tidak tahu kenapa? tapi mungkin ada perbedaan
paham atau apapun kurang tahu juga.Tapi semoga dengan ada anggota yang
mengundurkan diri tidak mematahkan semangat yang lain.
Pada
hari rabu,14 maret 2012
Diadakan pendataan bagi adik-adiknya
yang mau ikut workshop dan pesertanya yang ikut ternyata ±45 orang padahal
target pertama 60 orang tapi itu tidak jadi masalah dan hari itu juga kami
membagi kelompok jadi empat kelompok yaitu kelompok Teater, Musik, Tari dan Drama. Aku sendiri termasuk dikelompok Tari yang
beranggotakan 11 orang yaitu aku, Aminata,
Atikah, Syahriah, Mukarramah, Asmah, Yuliana, Rahmat, Mutia, Baiti dan Andriani
menjadi ketua dikelompok Tari. Dan tidak lama setelah pembagian kelompok itu
Irmawati dari kelompok Musik pingsan karena belum makan (mungkin).
***
Pada
hari kamis,15 maret 2012
Panitia disuruh datang lebih cepat
dari adik-adiknya yaitu jam 09.30-an karena harus mempersiapkan semuanya yaitu
dari ruangan-ruangan yang akan menjadi tempat tidur, ruangan untuk pemberian
materi, membuat spanduk ,dll. Pertama-tama saat aku datang ke sekolah bersama
teman-teman kami mengantar surat keguru-guru yang sudah dipilih untuk memberikan
materi saat workshop nanti dan ada juga surat buat ibu kepsek yaitu surat
permohonan supaya berkenan datang untuk meresmikan acara workshop perdana sanggar
emas.
Setelah itu kami membersihkan ruang
OSIS, kelas XA dan TB baru mengangkat hambal dari ruang TB untuk tidur nanti malam, dan yang tidak punya
pekerjaan membuat spanduk, tidak lama kemudian adzan dzuhur berkumandang kami pun
sholat dulu baru melanjutkannya kembali ….
Belum selesai membuat spanduk, Bang
Fajri sudah memanggil kami supaya berkumpul masing-masing kelompok padahal Bang
Fajri baru datang dari Banjarmasin. Disana kami diberi tugas kelompok dan tugas
individu oleh Bang Fajri dan yang paling parah adalah kami disuruh pakai karung
untuk membuat semua perlengkapan dan pada hari jum’at sudah harus dilaksanakan
padahalkan acaranya hari sabtu tapi malah hari jum’at sudah disuruh. Setelah
itu kami disuruh berunding perkelompok untuk membahas tentang tugas kelompok
yang diberikan ….
Tidak berselang lama Minah pingsan
dan ternyata dia kerasukkan dan tidak lama Iffa juga kerasukkan. Kami semua
mengira Minah sudah tidak kerasukkan lagi tapi ternyata salah, dia malah lari
kebelakang sekolah aku, Andre, Fittrie dan Gazali kualahan mengejarnya tapi
akhirnya Andre mendapatkannya kemudian Bang Fajri mencoba mengobatinya tapi
tetap saja. Dengan do’a-do’a dan ayat yang dilantunkan akhirnya semua selesai.
***
Pada
hari Jum’at,16 maret 2012
Kami para kelompok Tari diwajibkan turun jam 01.00-an dan berkumpul
diwarung emak kantin oleh ketuanya padahal jam yang sebenarnya disuruh jam
02.00 semua itu karena kami tidak mau membawa barang dalam karung mulai rumah
makanya kami datang lebih cepat supaya sempat membuat barang-barang kekarung
sebelum acara dimulai. Setelah semua sudah siap kami beranjak masuk kelingkungan
sekolah dan kami melihat Bang Fajri, kami pun langsung lari (padahal aku juga
tidak tahu kenapa harus lari??? Ya .. begitulah kel.Tari, orangnya gokil-gokil
semua) kemudian ada teman yang bilang kalau kami semua disuruh keruang TB dan
kami pun beranjak masuk keruang TB, Ternyata acara pembukaan workshop akan
segera dimulai.
Semuanya duduk masing-masing
kelompok sambil mendengarkan dengan seksama pembawa acara membacakan
satu-persatu acara dan sampailah kepada ibu kepsek untuk meresmikan acara
workshop perdana sanggar emas, setelah acara pembukaan workshop selesai
kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi pertama dan kedua oleh Bang Fajri
yaitu pengenalan sastra dan olah vocal, tubuh & mimik karena sudah ashar
akhirnya kami sholat ashar dulu di masjid dan saat itu aku lupa mebawa mukena
jadi aku gantian sama temanku Atikah setelah dia sudah selesai sholat aku
menitipkan HP-ku padanya karena aku mau sholat dulu setelah selesai kami pun
beranjak kembali keruang TB untuk melanjutkan pemberian materi, tidak lama
kemudian ada orang yang datang dan memberikan sesuatu pada Bang Fajri kemudian
kata Bang Fajri berkata “ini HP siapa?” semuanya diam dan setelah aku melihat
Hp yang dipegang Bang Fajri ternyata itu adalah HP-ku yang tadi ku titipkan
pada Atikah kemudian aku buru-buru mengambil HP-ku pada Bang Fajri saat ku
kembali duduk Atikah buru-buru meminta maaf padaku dan akupun juga langsung
menganggukkan kepala (kalau semua itu tidak masalah). Disana kami juga diajari
oleh Bang Fajri, dkk sebuah password, yaitu saat ada yang bilang “Sanggar Emas!!!!!”
kami harus melakukan seperti ini :
Ciuuuuuuuutttttttt……
(ceritanya kita sedang melempar granat)
Awas!!!
Ada boom … tiarap!!!!!!
Emas
.. emas .. emas .. (ceritanya kita melihat ada emas didepan
Kita dan kita mengambilnya)
Aku
kaya .. aku kaya .. (sambil berdiri)
Kaya
raya … raya,raya
Indonesia
raya .. (sambil hormat)
Aaasiikk
… sik asik sik asik dengan dirimu
Sik asik sik asik dekat
denganmu
Tarasa dihati
berbunga-bunga
Setiap bertemu … (sambil
berjoget ala Sule)
Kemudian…
(ceritanya
kita melihat ada foto dan mengangkatnya keatas)
Tanpamu
aku galau …..
biadap!!!!!!
(sambil menghempas foto tadi dengan keras hingga
pecah)
(kemudian
ceritanya kita mengambil pecahan kaca foto tersebut dan mengangkatnya keatas)
Hai
kau yang diatas sana, izinkan aku merampas kesucianmu dan membawamu ke level
yang paling tinggi .
Semua itu harus dilakukan dengan
gerakkan dan suara
Hmmm…
pokoknya gokil dech .
Setelah
itu kami semua disuruh kelapangan voli dan langsung berbaris tapi pas mau
keluar ruang TB Iffa pingsan dan langsung kerasukkan Bang Fajri buru-buru
menyuruh semuanya keluar ruangan supaya tidak ada yang ikut-ikutan kerasukkan,
kami semua pun berbaris berbanjar. Tidak lama kemudian Minah pingsan juga dan
langsung dibawa ke kursi panjang didepan kelas XI S1 (sekarang kelas
XI A2) semula dia hanya pingsan biasa tapi lama kelamaan ternyata
dia kerasukkan. Semuanya berusaha memegangi dia supaya tidak bergerak tapi
ternyata dia sangat kuat sampai-sampai aku dan Baihaqi ditendangnya, tidak lama
kemudian dia seperti sadar kemudian kami semua membawanya kembali kekursi
panjang didepan kelas XII S1 (sekarang XI S1) tapi ternyata
dia masih saja kerasukkan, aku benar-benar sudah kualahan memeganginya kemudian
ku buru-buru mencari Fittrie untuk menemaniku kewarung emak kantin diam-diam
untuk menaruh tas karung disana karena kalau ketahuan Bang Fajri (bisa gawat!!
karena sebenarnya disuruh bawa pulang) kemudian aku dan Fittrie kembali lagi
ketempat dimana Minah berada ternyata dia sedang diobati oleh seorang kiyai dan
akhirnya sadar (Alhamdulillah).
Kemudian kiyai tadi beranjak menuju
ruang TB dimana Iffa berada tapi ternyata dia sudah sadar, tapi tetap saja
diobati (katanya sih supaya tidak kerasukkan lagi) setelah semua sudah beres aku
meminta surat izin ortu pada Habibi dan langsung pulang.
***
Pada
hari sabtu,17 maret 2012
Setelah bangun tidur aku merasa
sakit yang amat pada perutku, ku berpikir “apa ini karena ku batuk atau karena
apa?” kemudian ku berpikir lagi “apakah hari ini ku bisa turun atau engga?”. Ku
sudah benar-benar mulai menyerah tapi ku berpikir “tapi ini workshop yang
pertama kali diadakan, masa ku menyerah begitu saja”. Tidak lama kemudian ada
sms yang menyuruh agar semua panitia workshop datang lebih cepat yaitu jam
08.00.
Sudah hampir jam 08.00 ada teman ku Fittrie
nge’sms katanya berangkat jam 01.00 aja soalnya dia lagi tidak enak badan,
Alhamdulillah ku benar-benar bersyukur tidak jadi jam
08.00 jadi aku bisa istirahat dan memulihkan sakit perutku.
Jam sudah menunjukan jam 01.00 lebih tapi tetap saja aku merasa
sakit perut (kenapa ya?). Akhirnya akupun berangkat kesekolah bersama teman ku Fittrie,
saat dijalan teman ku cerita tentang Minah yang kerasukkan kemarin dan baru
saat itu ku sadar kalau sakit perutku ini karena kemarin saat Minah kerasukkan
dia nendang aku diperut (tapi tidak papalah,jadi dengan adanya kejadian ini aku
bisa rasain rasanya ditendang beneran). :p
Sampai disekolah kami langsung mengambil tas karung kami ditempat
emak kantin dan beranjak keruang TB untuk pemberian materi ketiga dan keempat
yaitu pengenalan sastra dan pembuatan naskah oleh bapak Fauzi, setelah itu
materi kelima yaitu pengenalan musik oleh bapak Mulkani.
Setelah semua selesai kami disuruh berkumpul dilapangan basket dan
disuruh berhitung sambil nyebutin nama dan alamat sekeras mungkin supaya
diujung bisa mendengar.
Karena
tadi ada yang terlambat datang kesekolah akhirnya mereka disuruh maju kedepan.
Kemudian
kakak nya bertanya alasan mereka datang terlambat, tapi karena alasannya tidak
beralasan, akhirnya mereka dihukum. Karena syaratnya adalah “sakit satu orang,
sakit semua”, akhirnya kami semua
dihukum.
setelah
itu kami semua disuruh masuk ke camp yaitu cowok diruang OSIS dan cewek dikelas
XA tapi bagian konsumsi disuruh tinggal karena harus memasak
makanan.
Aku buru-buru masuk ke camp karena hari sudah mulai senja sedangkan
tadi belum sholat ashar, karena teman-teman sibuk dengan kerjaannya sendiri
akhirnya aku sendirian ketempat wudhu tapi kemudian datang Ramlan untuk cuci
muka (ya baguslah ada teman) kemudian dia menanyakan namaku (tahu ngga kenapa
begitu? Karena tadi Bang Fajri memberi tugas kami harus hafal semua nama
anggota yang ikut workshop) ya .. kemudian ku sebut aja namaku Avaril (apa
susahnyakan?), setelah berwudhu ku langsung menuju camp untuk melaksanakan
sholat ashar tidak lama kemudian azdan maghrib pun menggema (ya .. langsung aja
aku sholat maghrib).
Kemudian kami semua berkumpul lagi keruang TB untuk pemberian
materi ke enam, ke tujuh dan ke delapan yaitu manajemen organisasi dan
manajemen teater, teknik panggung dan penyelarasan property dan penyudradaraan
oleh Bang Fajri, saat Bang Fajri menjelaskan tentang manajemen organisasi dan
manajemen teater ternyata Elysa pingsan kemudian dibawa ke UKS dengan tandu
oleh anggota PMR, tidak lama setelah Elysa pingsan tercium bau dupa yang
membuat bulu kuduk merinding.
Semuanya pun berjalan lancar kembali tapi .. tidak lama kemudian
Iffa pingsan kembali karena takut Minah pingsan juga akhirnya Minah disuruh
keluar ruangan TB, kemudian saat ku mau keluar untuk memaus ingus bersama
Aminata ternyata Minah pingsan, aku pun dengan Aminata langsung membantu
mengangkatnya, kata temanku yang lain katanya Minah mau ke masjid akhirnya kami
pun mengangkatnya kemasjid (Alhamdulillah dia tidak kerasukkan) sampai dimasjid
aku disuruh Riswan untuk mengambilkan air yang ia berikan pada Nita dan juga
mengambilkan sandal Andre yang tertinggal diruang TB akhirnya ku terpaksa
kembali lagi keruang TB bersama Aminata, sampai diruang TB ternyata banyak yang
pingsan yaitu Baiti dan Fittrie kemudian aku langsung mengambil air ditempat
Nita dan langsung juga mengambilkan sandal Andre yang tertinggal tapi sayangnya
aku harus sendirian kembali ke masjid karena Aminata takut kembali lagi,
setelah aku mengambilkan sendal Andre dia langsung kembali keruang TB dan
tinggalah aku, Minah, Dewi dan Baihaqi .
Setelah Minah sudah enakkan, kamipun kembali keruang TB kemudian
kami berhenti diruang UKS melihat Iffa yang sedang kerasukkan tidak lama datang
Bang Fajri setelah itu datang juga Riswan, setelah Riswan tahu kalu Iffa
kerasukkan dia langsung mengobatinya dan akhirnya berhasil, aku pun langsung
menuju ruang TB tapi saat dijalan menuju ruang TB aku berhenti didepan lap IPA
untuk membantu menyiapkan makanan, ku mengira kami semua makan dipiring tapi
ternyata kami makan disebuah plastik yang besar kemudian disana ditaruh nasi
yang banyak supaya cukup untuk kami semua juga ditambahkan mie dan telur.
Sebelum makan ada passwordnya, yaitu :
Kakak. Kakak . kami laper … kami mau makan … boleh gak kak?
(kalau
kakaknya bilang : boleh) kami semua bilang :
Terima kasih tuhan …
Terima kasih alam …
Terima kasih kakak-kakak panitia …
Sekarang
kami mau makan dulu ya …
Sebelum
makan kami mau baca do’a dulu ..
(kemudian
kamipun baca do’a bersama-sama) dan makan dengan lahapnya, tapi kalau kami
semua haus dan mau minum ada passwordnya lagi, yaitu :
Kakak. Kakak. Kami haus … kami mau
minum … boleh gak kak??
“boleh”
kata kakak-kakaknya kemudian memberikan kami dua buah gelas air minum, yang
satu untuk laki-laki yang satu untuk perempuan tapi syaratnya dua gelas air itu
harus cukup untuk semua.
Makan malam bersama
Kemudian Syahriah meminta temani
kekantor untuk meminta pembalut karena dia baru saja datang bulan, kemudian Fittrie
dan Dewi menemaninya. Karena ku merasa bosan diruangan akhirnya aku bilang “aku
ikut …”, akupun langsung mengikuti mereka saat itu Bang Fajri melihatku, ku
kira dia tidak akan mengizinkan tapi ternyata dia hanya diam saja (hah …
syukurlah).
Setelah sampai dikantor Syahriah pun
meminta pembalut pada ibu dan kemudian ibu bertanya pada kami apa ada warung
yang buka tapi kami tidak tahu, kemudian aku memberi saran pada ibu kalau
persediaan mie kami masih banyak. Jadi, kalau ibu mau mie kami bisa
mengambilkannya, ibupun meminta bawakan mie dan kami pun langsung
mengambilkannya ke lap.IPA tapi ternyata Fittrie dan Syahriah mau pergi ke WC
atau keruangan (aku juga tidak tahu) dan tinggalah aku dan Dewi berdua kami pun
langsung mengantarkannya ke kantor, dijalan menuju kantor kami bertemu Habibi
aku pun langsung bilang kalau ibu mau meminta mie diapun membolehkannya dan dia
bilang kalau diruang TB ada yang pingsan, kami pun langsung lari kekantor dan
memberitahukannya kepada anggota PMR baru kami memberikan mie nya kepada ibu
dan kata ibu, bapak Fauzi juga mau mie kami pun langsung mengambilkannya
keruang lap.IPA kemudian kembali lagi kekantor.
Saat kami berdua mau kembali keruang
TB ternyata Bang Fajri juga mau kembali keruang TB, dijalan menuju ruang TB
Bang Fajri mengajak kami “balajuan bajalan (Berjalan cepat)”, kami pun menerima
tantangannya. Saat Bang Fajri lebih cepat aku pun serasa ingin lari menyalipnya
tapi kemudian Bang Fajri bilang “Tidak boleh lari”. Aku langsung bilang
“aaaahhhh … nyata ae pian ganal langkahan (Tentu saja Bang Fajri menang karena
memiliki langkah kaki yang besar)”. ya … kami pasrah aja kalah dari Bang Fajri
dan ketinggalan dibelakangnya.
Kami semua pun mendengarkan kembali
Bang Fajri memberikan materi tidak lama kemudian ada yang pingsan, Bang Fajri
berkata “siapa yang mau memanggilkan anggota PMR?”. Ku lihat-lihat tidak adanya
yang bergerak kemudian aku pun langsung lari keluar untuk memanggil anggota PMR
(semua orang menatap ku termasuk kakak-kakaknya), ku lihat diluar gelap
kemudian aku kembali masuk keruang TB untuk mengambil HP (semua orang menatapku
heran) dan langsung lari secepat mungkin keruang UKS untuk memanggil anggota
PMR dan kembali lagi keruang TB dengan para anggota PMR kemudian salah satu
anggota PMR menelpon salah satu temannya untuk membawa tandu ternyata yang
datang membawa tandu adalah Riswan dan Novia.
Setelah semua tenang Bang Fajri
melanjutkan kembali memberikan materi kepada kami setelah semua selesai
teman-teman Bang Fajri membagikan kertas yang berisikan sebuah lagu yang akan
dinyanyikan saat api unggun nanti. Kami semua pun diajari Bang Fajri, dkk cara
menyanyikan lagu tersebut (Bang Fajri sambil memainkan gitar) setelah semua
merasa bisa menyanyikan lagu tersebut kemudian Bang Fajri menyuruh kami semua
berdiri dan memperagakan password “Sanggar Emas” setelah itu Bang Fajri memberi
kami semua tugas, yaitu setiap kelompok harus menampilkan pertunjukkan saat api
unggun nanti, kami semua pun disuruh berunding dulu perkelompok.
Aku meminta temani Aminata keluar
karena aku ingin memaus ingus yang sudah tidak bisa ditahan lagi kemudian kami
masuk kembali keruangan, disana teman-teman sudah duduk berbundar karena aku
bingung mau duduk dimana akhirnya aku melompat ketengah temen-temen sambil
berfose dan ternyata saat itu Bang Durif sedang memfoto kelompok kami (aku
benar-benar tidak sadar) bukannya mau memfoto kelompok kami tapi malah aku
sendirian yang terkena foto karena duduk menengah-nengah (setelah memfoto kakaknya
langsung tertawa melihat tingkahku seperti itu). Kemudian semua kelompok Tari
keluar untuk memperagakan penampilan yang akan kami tampilkan dimalam api
unggun nanti, lalu Bang Fajri dkk bilang “handak kamanaan? (Mau Kemana?)”
teman-temanku bilang kalau kami mau keluar sebentar tapi aku hanya bilang
“dadah …” (anehkan? Kaya orang mau pergi kemana gitu, padahal cuma keluar
bentar). Setelah semua sudah merasa mantap kami pun kembali lagi keruangan, dan
waktu berunding pun sudah selesai aku buru-buru mau keluar ruangan padahal kakaknya
belum memperbolehkan keluar kemudian aku kembali lagi duduk. “siapa tuh yang pakai
kerudung abu-abu?” kata Bang Fajri (sambil menunjuk kearahku), aku langsung
menunduk (semua orang menatap kearahku) kemudian kata teman-temanku “ngarannya
(Namanya) Avaril”. “mulai tadi sudah ku lihati pinda latis-latis!!! Nah …
panggil aja dia tuh aluh kalatis” kata Bang Fajri (sambil menunjukku kembali)
aku langsung berontak “aaahhh … kakak nih” (sambil menunjuk kearah Bang Fajri
dan semua orang menertawakanku setelah ka Fajri bilang begitu) kemudian kami
semua pun bubar, kembali ke camp masing-masing.
Sebelum tidur aku dan Tikah mau
sholat isya dulu (karena sudah lama terlewat) karena Tikah takut berwudhu
dibelakang akhirnya kami berwudhu didepan ruang TB, setelah Tikah berwudhu
sekarang giliranku berwudhu. Tak disangka-sangka Bang Fajri datang, aku
terkejut dan langsung memakai kerudung dan mengajak Tikah kembali ke camp
karena ku sudah selesai berwudhu kemudian Bang Fajri banyak melihat para cewek
mau keluar sekolah dan berkata “handak kamanaan tuh buhannya? (Mau kemana
mereka?)” (gak tau juga bertanya sama siapa) aku langsung menjawab “buhannya
handak ke masjid soalnya buhannya takutan bakamih disini, kadap (Mereka mau ke
Masjid karena mereka takut buang air kecil di sini, Gelap)”. Kemudian Bang
Fajri lari secepat mungkin menuju kearah para cewek tadi (aku juga tidak tau
Bang Fajri mau ngapain tapi yang jelas pasti Bang Fajri mau mencegah mereka ke
masjid karena sudah terlalu malam). Aku dan Tikah langsung pergi ke camp untuk
menunaikan sholat isya, setelah sholat aku merasa ingin buang air kecil dan
meminta Tikah menemaniku ke WC yang ada dimasjid, Kata Tikah sih katanya tidak
dibolehkan Bang Fajri ke masjid akhirnya kami pergi ke WC guru disana kami
bertemu dengan Liyani.
***
Kami semua diberi waktu untuk tidur
(ya … walaupun tidak terlalu lama) tapi tetap aja ceweknya ada yang tidak
tidur, aku berusaha untuk tidur tapi tidak bisa, jadi aku hanya memejamkan mata
saja.
“Bangun!!! Bangun!!!” bunyi
teriakkan kakak-kakaknya, kami diberi waktu dalam hitungan kesepuluh harus
sudah berada dilapangan. Kami semua berbaris berbanjar dan apakah yang akan
terjadi? (malam itu adalah malam yang menegangkan bagiku).
Dari pertama kakak-kakaknya sudah
marah-marah, hal pertama adalah “siapa pakai slayer, maju kedepan” kemudian
“siapa pakai jaket, maju kedepan”, yang tidak pakai jaket dimarahi karena kata
kakaknya “kami menyuruh bawa jaket untuk dipakai, napa jadi kada dipakai?
Handak pakai jaketkah kada?” semua serentak bilang “pakai jaket” akhirnya
semuanya pakai jaket kemudian ternyata ada teman yang tidak membawa jaket,,
kemudian kata kakaknya “handak pakai jaketkah kada? (Mau pakai jaket atau
tidak?)” sebagian menjawab pakai jaket dan sebagian menjawab tidak pakai jaket
akhirnya kakanya mengulangi perkataannya kembali dan hasil akhirnya adalah
tidak pakai jaket karena kebersamaan (kalau satu orang sakit, sakit semua)
setelah itu “siapa yang pakai baju
lengan pendek, maju kedepan” (yang maju maupun tidak, tetap semuanya dimarahi
habis-habisan) kalau kami diam dan tidak menjawab pertanyaan kakaknya, kami
semua kena marahi lagi dan lagi. Yang pakai lengan pendek disuruh kakaknya
berganti pakaian dengan lengan panjang dalam hitungan kelima, kemudian ada lagi
teman yang tidak bisa pakai kaus kaki karena kakinya luka, terpaksa kami semua
juga harus melepasnya.
“Habibi maju, hafali semua
ngaran-ngaran kakawanan (Habibi maju, Hafali semua nama-nama teman)” kata Bang
Fajri dengan nada yang kurang bersahabat, Habibi mencoba menghafal nama-nama
teman-teman, saat dia lupa “mun kada ingat ngarannya, kenalan (Kalau lupa nama
temannya, berkenalan)” kata kakanya kemudian Habibi mencoba berkenalan “kaya
itu lih caranya berkenalan (Seperti itu ya cara berkenalan)” kata kakaknya,
terpaksa dia harus mengulanginya kembali dan terus seperti itu kalau tidak
ingat.
“Riza maju, hafali materi-materi
yang sudah kita pelajari” kalau dia tidak hafal disuruh yang lain untuk
membantu, sampai akhirnya “kalatis, maju!!” kata Bang Fajri kasar. Aku
benar-benar terkejut dan bilang “ulun lih??? (Aku ya?)” (seakan-akan tidak
percaya) aku maju dengan dada yang terus berdegup kencang, sesampainya didepan
aku sudah kena marah-marah, katanya “kalatis-kalatis haja tarus!! (Kalatis itu
maksudnya orang yang tidak bisa diam) Hafali pang materi-materi yang sudah kita
pelajari” kata Bang Fajri kasar, aku mencoba menyebutkannya tapi disuruh ulang
karena terlalu pelan (maksudnya disuruh nyaringi), yang kesatu dan kedua dapat
tapi pas yang ketiga aku tidak dapat lagi (habis deh kena marahi lagi). “balum
selesai orang menjelaskan inya sudah ham basiap-siap handak keluar!!! Napa
handak ampihkah?? (Belum selesai orang menjelaskan, dia sudah mau keluar! mau
berhenti, kah?)” kata Bang Fajri. “handak keluar kalo inya!! (Mungkin dia mau
keluar)” kata kak Nail, aku hanya bisa diam dan menjawab kalau kakaknya
bertanya. Bang Fajri dan kak Nail mendekatiku dengan muka yang masam (Bang
Fajri disebelah kiri dan kak Nail disebelah kanan) kemudian wajah Bang Fajri
mendekat kewajahku dengan tatapan yang tajam, akupun membalas tatapannya dengan
tatapan yang tajam pula tanpa ada senyum sedikitpun. Kemudian aku menjelaskan
kenapa aku jadi ingin sekali keluar ruangan lebih cepat, yaitu karena jam sudah
hampir menunjukkan jam 12.00 malam tapi belum saja sholat isya, padahal yang
aku ingin sholat berjama’ah, ‘kan jarang-jarang bisa sholat berjama’ah (makanya
hatiku merasa ingin cepat-cepat keluar untuk melaksanakan sholat isya) tapi
apa? Bang Fajri malah salah paham dengan
alasanku, kemdian kata Bang Fajri pada teman-temanku “adakah disini yang belum
sembahyang isya?”. Semuanya diam, aku langsung bilang “aduuuh ae … ulun sembahyang
ae!!”. Bang Fajri terdiam dan “handak manangiskah? (Mau nangis, kah?)” kata kak
Nail kemudian kak Nail berjalan kesebelah kiri dan Bang Fajri berjalan
kesebelah kananku, Bang Fajri mendekat lagi kewajahku dengan tatapan yang tajam
kembali aku pun membalas tatapannya dengan marah (ya … karena kalau ketawa
sedikit ataupun tersenyum pasti dimarahi).
Kemudian Nita maju kedepan untuk
membantuku menghafal materi tapi ternyata dia ada kesalah sedikit kemudian ada
lagi yang maju sampai akhirnya kami semua diperbolehkan kembali ketempat asal
(thanks ya yang mau membantuku). Setelah kejadian tadi, aku tidak mau lagi
tersenyum tapi selalu mimik mukaku seperti orang yang sedang marah, tidak lama
setelah aku kembali kebarisan ternyata Karramah pingsan dan langsung ditandu
menuju UKS. Kemudian kami semua disuruh membuat lingkaran karena sebentar lagi
api unggun akan dinyalakan, setelah api unggun dinyalakan kami semua pun
menyanyikan lagu yang sudah kami pelajari tadi, kemudian dilanjutkan dengan
penampilan-penampilan perkelompok. Aku merasa sangat bingung karena Karramah
tidak ada dan Andre pun tidak ada karena membantu Karramah yang sedang
kerasukkan di UKS dan sampailah akhirnya kelompok kami yang tampil walaupun
agak kacau sedikit tapi kata Bang Fajri tetap bagus.
Kemudian acara selanjutnya adalah
acara curhat-curhatan, yang pertama mengungkapkan perasaan adalah Habibi
kemudian Nita, Andre, Iffa, Minah, Gazali, Nirwan, Irma, Baihaqi dan aku (aku
sebenarnya merasa takut mengungkapkannya tapi hatiku selalu mendorongku untuk
mengatakannya) kataku “sebelumnya maaf ya …? Hmm mungkin workshop selanjutnya
nanti jadwal diatur lebih baik lagi karenakan kita sembahyang aja jauh banget
lewat jamnya, dan buat Bang Fajri ulun minta maaf sampai pian menyambat ulun
aluh kalatis mungkin pian kada katuju lawan sifat ulun dan buat yang lain ulun
minta maaf” demikianlah kataku dengan terbata-bata, kemudian Bang Fajri
menyanggah perkataanku tadi “Hmm siapa tih nintu ngarannya? (Hmm Siapa itu tadi
namanya?)” (sambil menunjuk kearahku). “Avaril” kata teman-temanku serentak, “Avaril
kalatis, sebenarnya nintu cuma gelar haja dst…” (soalnya aku agak lupa) dan
begitulah kata Bang Fajri (sebenarnya aku juga tau itu cuma gelar tapi pas maju
kedepan tadi sih Bang Fajri marah-marah) karena sudah dekat adzan subuh
akhirnya kami semua kembali ke camp masing-masing untuk melaksanakan sholat
subuh, sebelum berwudhu kami semua menyikat gigi dulu.
Setelah aku selesai sholat subuh
Aminata memintaku menemaninya kekantor untuk meminta pembalut tapi sebelum itu
aku mau berganti baju dulu. Sampai dikantor kami menuju ruang UKS disana ada
Bang Fajri sedang duduk didepan pintu UKS, aku langsung masuk kedalam UKS dan
bertanya apa ada pembalut tapi ternyata tidak ada kemudian aku keruang guru,
disana ada bapak Fauzi yang sedang menghidupkan TV dan ibu Adiatun yang sedang
tiduran dikursi dan diluar ada juga Bang Fahmi yang sedang tiduran diatas tandu
sambil diganggu Bang Durif. Setelah kami mendapatkan pembalutnya kami langsung
kembali ke camp dengan berlari. Sampai di camp aku tidak masuk kedalam tapi
malah tiduran di kursi panjang sambil dengerin musik (ya … mungkin ada tidur
sebentar).
Haripun mulai terang tapi aku masih
asyik tiduran di kursi panjang sambil baca buku sedikit-sedikit. Sampai
akhirnya kami semua disuruh kelapangan basket untuk melaksanakan senam bersama
yang dipimpin oleh Habibi setelah selesai Bang Fajri memberikan kami permainan
kaya mencari teman gitu deh, kemudian dilanjutkan dengan memperagakan password
sanggar Emas. Pertama-tama semua yang memperagakan tapi kemudian satu-satu
dengan cara siapa yang maju dia berhak menunjuk temannya, yang pertama adalah
Nirwan dst … sampailah kepada Baiti kemudian Baiti menunjuk Andre kemudian
Andre menunjuk Syahriah kemudian Syahriah menunjuk Aminata tapi Aminata nya
tidak mau kemudian diganti dengan Udin setelah itu Iffa dan akhirnya semua
berakhir (huuft … sykurlah aku tidak maju).
Semuanya
istirahat di camp masing-masing untuk menunggu makan pagi, sedangkan aku,
Aminata dan Baiti asyik ngobrol tentang kejadian malam tadi, dll. Kemudian Bang
Fajri lewat karena dia habis sikat gigi, saat dia lewat kami termasuk aku langsung
lari sambil menyinggung-nyinggungnya (kenapa aku lari? Karena aku takut dia
marah aku singgung) tapi ternyata dia hanya berlalu tanpa kata-kata.
Waktu makanpun telah tiba, kami
semua berbondong-bondong keruang TB untuk makan pagi bersama seperti malam
tadi. Setelah makan kami semua diberi tugas perkelompok untuk bersih-bersih
karena acara workshop hampir usai, kami kelompok Tari dapat tugas bersih-bersih
diruang OSIS dan kelas XA dan aku memilih ikut bersih-bersih diruang
OSIS bersama Baiti, Syahriah, Atikah, Aminata, dll sambil men DJ bersama dan
foto-foto untuk kenangan.
Semua kerjaan selesai kami semua disuruh berkumpul diparkiran
kendaraan didepan kelas XA dan
lansung berbaris berbanjar.
“siapa yang hafal nama-nama
temannya, maju” kata Bang Fajri. Akhirnya Irma maju dan berhasil menghafal
nama-nama semua teman kemdian cowoknya lagi yang disuruh Bang Fajri maju,
kemudian majulah Hermanto tapi ternyata dia kurang hafal dan kembali ketempat,
kemudian Ramlan disuruh maju tapi dia tidak hafal satu pun akhirnya Andre
membantunya menghafal setelah itu Andre kembali ketempat sedangkan Ramlan dia
disuruh duduk digenangan air kemudian disuruh Bang Fajri lagi dia tiduran
digenangan air tadi, karena namanya kebersamaan akhirnya kami semua ikut juga
tiduran digenangan air walaupun ada sedikit ceweknya yang canggung untuk
tiduran digenangan air yang becek itu.
Tidak lama kemudian kami semua disuruh kembali ketempat, kemudian
Bang Fajri menyuruh Mutia menghafal semua nama teman-teman dan akhirnya ia
hafal, kemudian disuruh lagi untuk menghafal materi dan majulah Nita untuk
menghafal ternyata dia hafal dan kkembali ketempat, kemudian Gazali diusruh
maju untuk menghafal materi yang dipelajari tentang musik tapi ternyata dia
tidak dapat dan akhirnya disuruh push up dan kami semua disuruh menghitung saat
hitungannya sudah hampir lima Bang Fajri langsung marah-marah dan menyuruh kami
semua melepas baju Gazali tapi tidak ada yang mau kemudian Bang Fajri mendorong
kami semua untuk melepas baju Gazali, kemudian Nirwan maju dan langsung melepas
bajunya diiringi dengan yang lain tapi ceweknya tidak koq (kalau cewek disuruh
buka baju, hancur dunia).
Drama
di mulai..........
Bang Durif langsung marah-marah kepada Bang Fajri karena merasa tingkah
laku Bang Fajri kepada kami keterlaluan tapi Bang Fajri hanya bilang “eh
maaflah disini aku nggak main sandiwara” :p (Emm). Kemudian Bang Durif langsung
mengambil kayu untuk memukul Bang Fajri tapi terlepas karena dihalangi Bang
Fahmi tapi Bang Durif berhasil mendorong Bang Fajri sampai jatuh, semua cewek
berteriak histeris melihat kejadian itu sedangkan aku benar-benar dalam
kebingungan (antara semua itu sandiwara atau kenyataan) jadi aku mau menangis
tidak bisa mau marah juga tidak bisa sedangkan cewek yang lain mereka menangis
histeris. “buhan ikam kada katujukah aku disini? (Kalian nggak suka aku di
sini?) Ayuha mun kada katuju tapi ingat pesanku ingatakan delapan materi yang
sudah dipelajari” kata Bang Fajri. kemudian Bang Fajri pergi keruang TB disusul
dengan kak Nail tidak beberapa lama kak Nail kembali dengan muka sedih kemudian
Bang Fajri keluar dari ruang TB dengan perlengkapan lengkap untuk berangkat.
Kami semua langsung menyusul Bang Fajri untuk mencegahnya pergi, kemudian Irma
dan yang lain langsung memeluk kaki Bang Fajri sambil minta maaf saat itu ku
lihat Bang Fajri menangis (aku hanya berpikir Bang Fajri kan hebat acting jadi
adegan menangis pasti sangat mudah baginya) walaupun begitu aku langsung
membalikkan muka kebelakang karena aku benar-benar tidak tahan melihat orang
menangis kemudian aku langsung menghapus air mataku dan kembali menatap
teman-temanku yang lagi berusaha membujuk Bang Fajri, Bang Fahmi berkata kepada
kami supaya jangan sampai Bang Fajri pergi. Satu hal yang membuatku bingung dan tidak bisa
berkata-kata adalah saat Bang Fajri bilang dia banyak ketinggalan tugas hanya
untuk membantu sanggar kami dan kata
Bang Fajri “salahkah aku handak bulik ka Banjar (Apa salah aku mau pulang?)”, nah
itu aku sangat-sangat bingung (tidak membolehkan Bang Fajri pergi, sedangkan
dia banyak ketinggalan tugas dan kalau kami bolehkan pergi, kami sangat
membutuhkannya). Kemudian Bang Durif minta maaf kepada Bang Fajri, tapi apa?
malah Bang Fajri menampar Bang Durif kemudian Bang Durif pergi keruang TB dan
keluar sambil memakai helm dan berkata “kalau begitu aku haja yang bulik (kalau
begitu, aku saja yang pergi)” . aku hanya bisa pasrah apapun yang terjadi
karena aku juga tidak bisa berbuat apa-apa, tapi Bang Fajri malah berkata
“bagus jadinya kami semua bulikkan”, aku benar-benar tidak bisa apa-apa lagi
jadi aku hanya bilang dalam hati “terserah ha lagi handak bulikkah kadakah,
mauk (Whatever)”.
***
Akhinya Bang Fajri tidak jadi pergi, kemudian acara pelantikkan pun
akan segera dimulai dan akhirnya … kami semua LULUS (yeee) setelah acara
pelantikan di adakan kemudian acara pemberkatan (yaitu kaya orang balapai kaya
itu nah dan Bang Fajri tukang lapaii). Ada yang sorangan dan ada yang berdua
ada juga yang bertiga dan sampailah giliran aku, Liyani dan Risda dipapaii,
setelah dipapaii dengan berbagai do’a yang macam-macam kemudian kami
bersalaman. setelah itu adalah acara foto-foto bersama deh.
SELESAI
…

