Minggu, 26 Maret 2017

Workshop Perdana

Pada hari selasa,13 maret 2012
            Menjelang workshop perdana kami para panitia sekaligus peserta mengadakan rapat tentang kesiapan devisi-devisi yang sudah dibagi dan aku sendiri ikut devisi perlengkapan dengan koordinator Gazali dan anggotanya aku, Rizali, Paulina, Anisa, dan Halifah kalau tidak salah.
            Setelah dirundingkan dan masing-masing devisi sudah siap akhirnya rapatpun ditutup tapi sayangnya ada anggota yang mengundurkan diri, tidak tahu kenapa? tapi mungkin ada perbedaan paham atau apapun kurang tahu juga.Tapi semoga dengan ada anggota yang mengundurkan diri tidak mematahkan semangat yang lain.

Pada hari rabu,14 maret 2012
            Diadakan pendataan bagi adik-adiknya yang mau ikut workshop dan pesertanya yang ikut ternyata ±45 orang padahal target pertama 60 orang tapi itu tidak jadi masalah dan hari itu juga kami membagi kelompok jadi empat kelompok yaitu kelompok Teater, Musik, Tari dan Drama.  Aku sendiri termasuk dikelompok Tari yang beranggotakan 11 orang yaitu aku, Aminata,  Atikah, Syahriah, Mukarramah, Asmah, Yuliana, Rahmat, Mutia, Baiti dan Andriani menjadi ketua dikelompok Tari. Dan tidak lama setelah pembagian kelompok itu Irmawati dari kelompok Musik pingsan karena belum makan (mungkin).
***
Pada hari kamis,15 maret 2012
            Panitia disuruh datang lebih cepat dari adik-adiknya yaitu jam 09.30-an karena harus mempersiapkan semuanya yaitu dari ruangan-ruangan yang akan menjadi tempat tidur, ruangan untuk pemberian materi, membuat spanduk ,dll. Pertama-tama saat aku datang ke sekolah bersama teman-teman kami mengantar surat keguru-guru yang sudah dipilih untuk memberikan materi saat workshop nanti dan ada juga surat buat ibu kepsek yaitu surat permohonan supaya berkenan datang untuk meresmikan acara workshop perdana sanggar emas.
            Setelah itu kami membersihkan ruang OSIS, kelas XA dan TB baru mengangkat hambal dari ruang TB  untuk tidur nanti malam, dan yang tidak punya pekerjaan membuat spanduk, tidak lama kemudian adzan dzuhur berkumandang kami pun sholat dulu baru melanjutkannya kembali ….
            Belum selesai membuat spanduk, Bang Fajri sudah memanggil kami supaya berkumpul masing-masing kelompok padahal Bang Fajri baru datang dari Banjarmasin. Disana kami diberi tugas kelompok dan tugas individu oleh Bang Fajri dan yang paling parah adalah kami disuruh pakai karung untuk membuat semua perlengkapan dan pada hari jum’at sudah harus dilaksanakan padahalkan acaranya hari sabtu tapi malah hari jum’at sudah disuruh. Setelah itu kami disuruh berunding perkelompok untuk membahas tentang tugas kelompok yang diberikan ….
            Tidak berselang lama Minah pingsan dan ternyata dia kerasukkan dan tidak lama Iffa juga kerasukkan. Kami semua mengira Minah sudah tidak kerasukkan lagi tapi ternyata salah, dia malah lari kebelakang sekolah aku, Andre, Fittrie dan Gazali kualahan mengejarnya tapi akhirnya Andre mendapatkannya kemudian Bang Fajri mencoba mengobatinya tapi tetap saja. Dengan do’a-do’a dan ayat yang dilantunkan akhirnya semua selesai.
***
Pada hari Jum’at,16 maret 2012
              Kami para kelompok Tari diwajibkan turun jam 01.00-an dan berkumpul diwarung emak kantin oleh ketuanya padahal jam yang sebenarnya disuruh jam 02.00 semua itu karena kami tidak mau membawa barang dalam karung mulai rumah makanya kami datang lebih cepat supaya sempat membuat barang-barang kekarung sebelum acara dimulai. Setelah semua sudah siap kami beranjak masuk kelingkungan sekolah dan kami melihat Bang Fajri, kami pun langsung lari (padahal aku juga tidak tahu kenapa harus lari??? Ya .. begitulah kel.Tari, orangnya gokil-gokil semua) kemudian ada teman yang bilang kalau kami semua disuruh keruang TB dan kami pun beranjak masuk keruang TB, Ternyata acara pembukaan workshop akan segera dimulai.
            Semuanya duduk masing-masing kelompok sambil mendengarkan dengan seksama pembawa acara membacakan satu-persatu acara dan sampailah kepada ibu kepsek untuk meresmikan acara workshop perdana sanggar emas, setelah acara pembukaan workshop selesai kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi pertama dan kedua oleh Bang Fajri yaitu pengenalan sastra dan olah vocal, tubuh & mimik karena sudah ashar akhirnya kami sholat ashar dulu di masjid dan saat itu aku lupa mebawa mukena jadi aku gantian sama temanku Atikah setelah dia sudah selesai sholat aku menitipkan HP-ku padanya karena aku mau sholat dulu setelah selesai kami pun beranjak kembali keruang TB untuk melanjutkan pemberian materi, tidak lama kemudian ada orang yang datang dan memberikan sesuatu pada Bang Fajri kemudian kata Bang Fajri berkata “ini HP siapa?” semuanya diam dan setelah aku melihat Hp yang dipegang Bang Fajri ternyata itu adalah HP-ku yang tadi ku titipkan pada Atikah kemudian aku buru-buru mengambil HP-ku pada Bang Fajri saat ku kembali duduk Atikah buru-buru meminta maaf padaku dan akupun juga langsung menganggukkan kepala (kalau semua itu tidak masalah). Disana kami juga diajari oleh Bang Fajri, dkk sebuah password, yaitu saat ada yang bilang “Sanggar Emas!!!!!” kami harus melakukan seperti ini :

Ciuuuuuuuutttttttt…… (ceritanya kita sedang melempar granat)
Awas!!! Ada boom … tiarap!!!!!!
Emas .. emas .. emas .. (ceritanya kita melihat ada emas didepan
                                            Kita dan kita mengambilnya)
Aku kaya .. aku kaya .. (sambil berdiri)
Kaya raya … raya,raya
Indonesia raya .. (sambil hormat)
Aaasiikk … sik asik sik asik dengan dirimu
                    Sik asik sik asik dekat denganmu
                     Tarasa dihati berbunga-bunga
                     Setiap bertemu … (sambil berjoget ala Sule)
Kemudian…
(ceritanya kita melihat ada foto dan mengangkatnya keatas)
Tanpamu aku galau …..
biadap!!!!!! (sambil menghempas foto tadi dengan keras hingga
                         pecah)
(kemudian ceritanya kita mengambil pecahan kaca foto tersebut dan mengangkatnya keatas)
Hai kau yang diatas sana, izinkan aku merampas kesucianmu dan membawamu ke level yang paling tinggi .
            Semua itu harus dilakukan dengan gerakkan dan suara
Hmmm… pokoknya gokil dech .

Setelah itu kami semua disuruh kelapangan voli dan langsung berbaris tapi pas mau keluar ruang TB Iffa pingsan dan langsung kerasukkan Bang Fajri buru-buru menyuruh semuanya keluar ruangan supaya tidak ada yang ikut-ikutan kerasukkan, kami semua pun berbaris berbanjar. Tidak lama kemudian Minah pingsan juga dan langsung dibawa ke kursi panjang didepan kelas XI S1 (sekarang kelas XI A2) semula dia hanya pingsan biasa tapi lama kelamaan ternyata dia kerasukkan. Semuanya berusaha memegangi dia supaya tidak bergerak tapi ternyata dia sangat kuat sampai-sampai aku dan Baihaqi ditendangnya, tidak lama kemudian dia seperti sadar kemudian kami semua membawanya kembali kekursi panjang didepan kelas XII S1 (sekarang XI S1) tapi ternyata dia masih saja kerasukkan, aku benar-benar sudah kualahan memeganginya kemudian ku buru-buru mencari Fittrie untuk menemaniku kewarung emak kantin diam-diam untuk menaruh tas karung disana karena kalau ketahuan Bang Fajri (bisa gawat!! karena sebenarnya disuruh bawa pulang) kemudian aku dan Fittrie kembali lagi ketempat dimana Minah berada ternyata dia sedang diobati oleh seorang kiyai dan akhirnya sadar (Alhamdulillah).
            Kemudian kiyai tadi beranjak menuju ruang TB dimana Iffa berada tapi ternyata dia sudah sadar, tapi tetap saja diobati (katanya sih supaya tidak kerasukkan lagi) setelah semua sudah beres aku meminta surat izin ortu pada Habibi dan langsung pulang.
***
Pada hari sabtu,17 maret 2012
            Setelah bangun tidur aku merasa sakit yang amat pada perutku, ku berpikir “apa ini karena ku batuk atau karena apa?” kemudian ku berpikir lagi “apakah hari ini ku bisa turun atau engga?”. Ku sudah benar-benar mulai menyerah tapi ku berpikir “tapi ini workshop yang pertama kali diadakan, masa ku menyerah begitu saja”. Tidak lama kemudian ada sms yang menyuruh agar semua panitia workshop datang lebih cepat yaitu jam 08.00.
            Sudah hampir jam 08.00 ada teman ku Fittrie nge’sms katanya berangkat jam 01.00 aja soalnya dia lagi tidak enak badan, Alhamdulillah ku benar-benar bersyukur tidak jadi   jam 08.00 jadi aku bisa istirahat dan memulihkan sakit perutku.
Jam sudah menunjukan jam 01.00 lebih tapi tetap saja aku merasa sakit perut (kenapa ya?). Akhirnya akupun berangkat kesekolah bersama teman ku Fittrie, saat dijalan teman ku cerita tentang Minah yang kerasukkan kemarin dan baru saat itu ku sadar kalau sakit perutku ini karena kemarin saat Minah kerasukkan dia nendang aku diperut (tapi tidak papalah,jadi dengan adanya kejadian ini aku bisa rasain rasanya ditendang beneran). :p
Sampai disekolah kami langsung mengambil tas karung kami ditempat emak kantin dan beranjak keruang TB untuk pemberian materi ketiga dan keempat yaitu pengenalan sastra dan pembuatan naskah oleh bapak Fauzi, setelah itu materi kelima yaitu pengenalan musik oleh bapak Mulkani.

Setelah semua selesai kami disuruh berkumpul dilapangan basket dan disuruh berhitung sambil nyebutin nama dan alamat sekeras mungkin supaya diujung bisa mendengar.

Karena tadi ada yang terlambat datang kesekolah akhirnya mereka disuruh maju kedepan.

Kemudian kakak nya bertanya alasan mereka datang terlambat, tapi karena alasannya tidak beralasan, akhirnya mereka dihukum. Karena syaratnya adalah “sakit satu orang, sakit semua”, akhirnya  kami semua dihukum.

setelah itu kami semua disuruh masuk ke camp yaitu cowok diruang OSIS dan cewek dikelas XA tapi bagian konsumsi disuruh tinggal karena harus memasak makanan.
Aku buru-buru masuk ke camp karena hari sudah mulai senja sedangkan tadi belum sholat ashar, karena teman-teman sibuk dengan kerjaannya sendiri akhirnya aku sendirian ketempat wudhu tapi kemudian datang Ramlan untuk cuci muka (ya baguslah ada teman) kemudian dia menanyakan namaku (tahu ngga kenapa begitu? Karena tadi Bang Fajri memberi tugas kami harus hafal semua nama anggota yang ikut workshop) ya .. kemudian ku sebut aja namaku Avaril (apa susahnyakan?), setelah berwudhu ku langsung menuju camp untuk melaksanakan sholat ashar tidak lama kemudian azdan maghrib pun menggema (ya .. langsung aja aku sholat maghrib).
Kemudian kami semua berkumpul lagi keruang TB untuk pemberian materi ke enam, ke tujuh dan ke delapan yaitu manajemen organisasi dan manajemen teater, teknik panggung dan penyelarasan property dan penyudradaraan oleh Bang Fajri, saat Bang Fajri menjelaskan tentang manajemen organisasi dan manajemen teater ternyata Elysa pingsan kemudian dibawa ke UKS dengan tandu oleh anggota PMR, tidak lama setelah Elysa pingsan tercium bau dupa yang membuat bulu kuduk merinding.
Semuanya pun berjalan lancar kembali tapi .. tidak lama kemudian Iffa pingsan kembali karena takut Minah pingsan juga akhirnya Minah disuruh keluar ruangan TB, kemudian saat ku mau keluar untuk memaus ingus bersama Aminata ternyata Minah pingsan, aku pun dengan Aminata langsung membantu mengangkatnya, kata temanku yang lain katanya Minah mau ke masjid akhirnya kami pun mengangkatnya kemasjid (Alhamdulillah dia tidak kerasukkan) sampai dimasjid aku disuruh Riswan untuk mengambilkan air yang ia berikan pada Nita dan juga mengambilkan sandal Andre yang tertinggal diruang TB akhirnya ku terpaksa kembali lagi keruang TB bersama Aminata, sampai diruang TB ternyata banyak yang pingsan yaitu Baiti dan Fittrie kemudian aku langsung mengambil air ditempat Nita dan langsung juga mengambilkan sandal Andre yang tertinggal tapi sayangnya aku harus sendirian kembali ke masjid karena Aminata takut kembali lagi, setelah aku mengambilkan sendal Andre dia langsung kembali keruang TB dan tinggalah aku, Minah, Dewi dan Baihaqi .
Setelah Minah sudah enakkan, kamipun kembali keruang TB kemudian kami berhenti diruang UKS melihat Iffa yang sedang kerasukkan tidak lama datang Bang Fajri setelah itu datang juga Riswan, setelah Riswan tahu kalu Iffa kerasukkan dia langsung mengobatinya dan akhirnya berhasil, aku pun langsung menuju ruang TB tapi saat dijalan menuju ruang TB aku berhenti didepan lap IPA untuk membantu menyiapkan makanan, ku mengira kami semua makan dipiring tapi ternyata kami makan disebuah plastik yang besar kemudian disana ditaruh nasi yang banyak supaya cukup untuk kami semua juga ditambahkan mie dan telur. Sebelum makan ada passwordnya, yaitu :
Kakak. Kakak . kami laper … kami mau makan … boleh gak kak?
(kalau kakaknya bilang : boleh) kami semua bilang :
            Terima kasih tuhan …
            Terima kasih alam …
            Terima kasih kakak-kakak panitia …
Sekarang kami mau makan dulu ya …
Sebelum makan kami mau baca do’a dulu ..
(kemudian kamipun baca do’a bersama-sama) dan makan dengan lahapnya, tapi kalau kami semua haus dan mau minum ada passwordnya lagi, yaitu :
            Kakak. Kakak. Kami haus … kami mau minum … boleh gak kak??
“boleh” kata kakak-kakaknya kemudian memberikan kami dua buah gelas air minum, yang satu untuk laki-laki yang satu untuk perempuan tapi syaratnya dua gelas air itu harus cukup untuk semua.

Makan malam bersama
            Kemudian Syahriah meminta temani kekantor untuk meminta pembalut karena dia baru saja datang bulan, kemudian Fittrie dan Dewi menemaninya. Karena ku merasa bosan diruangan akhirnya aku bilang “aku ikut …”, akupun langsung mengikuti mereka saat itu Bang Fajri melihatku, ku kira dia tidak akan mengizinkan tapi ternyata dia hanya diam saja (hah … syukurlah).
            Setelah sampai dikantor Syahriah pun meminta pembalut pada ibu dan kemudian ibu bertanya pada kami apa ada warung yang buka tapi kami tidak tahu, kemudian aku memberi saran pada ibu kalau persediaan mie kami masih banyak. Jadi, kalau ibu mau mie kami bisa mengambilkannya, ibupun meminta bawakan mie dan kami pun langsung mengambilkannya ke lap.IPA tapi ternyata Fittrie dan Syahriah mau pergi ke WC atau keruangan (aku juga tidak tahu) dan tinggalah aku dan Dewi berdua kami pun langsung mengantarkannya ke kantor, dijalan menuju kantor kami bertemu Habibi aku pun langsung bilang kalau ibu mau meminta mie diapun membolehkannya dan dia bilang kalau diruang TB ada yang pingsan, kami pun langsung lari kekantor dan memberitahukannya kepada anggota PMR baru kami memberikan mie nya kepada ibu dan kata ibu, bapak Fauzi juga mau mie kami pun langsung mengambilkannya keruang lap.IPA kemudian kembali lagi kekantor.
            Saat kami berdua mau kembali keruang TB ternyata Bang Fajri juga mau kembali keruang TB, dijalan menuju ruang TB Bang Fajri mengajak kami “balajuan bajalan (Berjalan cepat)”, kami pun menerima tantangannya. Saat Bang Fajri lebih cepat aku pun serasa ingin lari menyalipnya tapi kemudian Bang Fajri bilang “Tidak boleh lari”. Aku langsung bilang “aaaahhhh … nyata ae pian ganal langkahan (Tentu saja Bang Fajri menang karena memiliki langkah kaki yang besar)”. ya … kami pasrah aja kalah dari Bang Fajri dan ketinggalan dibelakangnya.
            Kami semua pun mendengarkan kembali Bang Fajri memberikan materi tidak lama kemudian ada yang pingsan, Bang Fajri berkata “siapa yang mau memanggilkan anggota PMR?”. Ku lihat-lihat tidak adanya yang bergerak kemudian aku pun langsung lari keluar untuk memanggil anggota PMR (semua orang menatap ku termasuk kakak-kakaknya), ku lihat diluar gelap kemudian aku kembali masuk keruang TB untuk mengambil HP (semua orang menatapku heran) dan langsung lari secepat mungkin keruang UKS untuk memanggil anggota PMR dan kembali lagi keruang TB dengan para anggota PMR kemudian salah satu anggota PMR menelpon salah satu temannya untuk membawa tandu ternyata yang datang membawa tandu adalah Riswan dan Novia.
            Setelah semua tenang Bang Fajri melanjutkan kembali memberikan materi kepada kami setelah semua selesai teman-teman Bang Fajri membagikan kertas yang berisikan sebuah lagu yang akan dinyanyikan saat api unggun nanti. Kami semua pun diajari Bang Fajri, dkk cara menyanyikan lagu tersebut (Bang Fajri sambil memainkan gitar) setelah semua merasa bisa menyanyikan lagu tersebut kemudian Bang Fajri menyuruh kami semua berdiri dan memperagakan password “Sanggar Emas” setelah itu Bang Fajri memberi kami semua tugas, yaitu setiap kelompok harus menampilkan pertunjukkan saat api unggun nanti, kami semua pun disuruh berunding dulu perkelompok.
            Aku meminta temani Aminata keluar karena aku ingin memaus ingus yang sudah tidak bisa ditahan lagi kemudian kami masuk kembali keruangan, disana teman-teman sudah duduk berbundar karena aku bingung mau duduk dimana akhirnya aku melompat ketengah temen-temen sambil berfose dan ternyata saat itu Bang Durif sedang memfoto kelompok kami (aku benar-benar tidak sadar) bukannya mau memfoto kelompok kami tapi malah aku sendirian yang terkena foto karena duduk menengah-nengah (setelah memfoto kakaknya langsung tertawa melihat tingkahku seperti itu). Kemudian semua kelompok Tari keluar untuk memperagakan penampilan yang akan kami tampilkan dimalam api unggun nanti, lalu Bang Fajri dkk bilang “handak kamanaan? (Mau Kemana?)” teman-temanku bilang kalau kami mau keluar sebentar tapi aku hanya bilang “dadah …” (anehkan? Kaya orang mau pergi kemana gitu, padahal cuma keluar bentar). Setelah semua sudah merasa mantap kami pun kembali lagi keruangan, dan waktu berunding pun sudah selesai aku buru-buru mau keluar ruangan padahal kakaknya belum memperbolehkan keluar kemudian aku kembali lagi duduk. “siapa tuh yang pakai kerudung abu-abu?” kata Bang Fajri (sambil menunjuk kearahku), aku langsung menunduk (semua orang menatap kearahku) kemudian kata teman-temanku “ngarannya (Namanya) Avaril”. “mulai tadi sudah ku lihati pinda latis-latis!!! Nah … panggil aja dia tuh aluh kalatis” kata Bang Fajri (sambil menunjukku kembali) aku langsung berontak “aaahhh … kakak nih” (sambil menunjuk kearah Bang Fajri dan semua orang menertawakanku setelah ka Fajri bilang begitu) kemudian kami semua pun bubar, kembali ke camp masing-masing.
            Sebelum tidur aku dan Tikah mau sholat isya dulu (karena sudah lama terlewat) karena Tikah takut berwudhu dibelakang akhirnya kami berwudhu didepan ruang TB, setelah Tikah berwudhu sekarang giliranku berwudhu. Tak disangka-sangka Bang Fajri datang, aku terkejut dan langsung memakai kerudung dan mengajak Tikah kembali ke camp karena ku sudah selesai berwudhu kemudian Bang Fajri banyak melihat para cewek mau keluar sekolah dan berkata “handak kamanaan tuh buhannya? (Mau kemana mereka?)” (gak tau juga bertanya sama siapa) aku langsung menjawab “buhannya handak ke masjid soalnya buhannya takutan bakamih disini, kadap (Mereka mau ke Masjid karena mereka takut buang air kecil di sini, Gelap)”. Kemudian Bang Fajri lari secepat mungkin menuju kearah para cewek tadi (aku juga tidak tau Bang Fajri mau ngapain tapi yang jelas pasti Bang Fajri mau mencegah mereka ke masjid karena sudah terlalu malam). Aku dan Tikah langsung pergi ke camp untuk menunaikan sholat isya, setelah sholat aku merasa ingin buang air kecil dan meminta Tikah menemaniku ke WC yang ada dimasjid, Kata Tikah sih katanya tidak dibolehkan Bang Fajri ke masjid akhirnya kami pergi ke WC guru disana kami bertemu dengan Liyani.
***
            Kami semua diberi waktu untuk tidur (ya … walaupun tidak terlalu lama) tapi tetap aja ceweknya ada yang tidak tidur, aku berusaha untuk tidur tapi tidak bisa, jadi aku hanya memejamkan mata saja.
            “Bangun!!! Bangun!!!” bunyi teriakkan kakak-kakaknya, kami diberi waktu dalam hitungan kesepuluh harus sudah berada dilapangan. Kami semua berbaris berbanjar dan apakah yang akan terjadi? (malam itu adalah malam yang menegangkan bagiku).
            Dari pertama kakak-kakaknya sudah marah-marah, hal pertama adalah “siapa pakai slayer, maju kedepan” kemudian “siapa pakai jaket, maju kedepan”, yang tidak pakai jaket dimarahi karena kata kakaknya “kami menyuruh bawa jaket untuk dipakai, napa jadi kada dipakai? Handak pakai jaketkah kada?” semua serentak bilang “pakai jaket” akhirnya semuanya pakai jaket kemudian ternyata ada teman yang tidak membawa jaket,, kemudian kata kakaknya “handak pakai jaketkah kada? (Mau pakai jaket atau tidak?)” sebagian menjawab pakai jaket dan sebagian menjawab tidak pakai jaket akhirnya kakanya mengulangi perkataannya kembali dan hasil akhirnya adalah tidak pakai jaket karena kebersamaan (kalau satu orang sakit, sakit semua) setelah itu  “siapa yang pakai baju lengan pendek, maju kedepan” (yang maju maupun tidak, tetap semuanya dimarahi habis-habisan) kalau kami diam dan tidak menjawab pertanyaan kakaknya, kami semua kena marahi lagi dan lagi. Yang pakai lengan pendek disuruh kakaknya berganti pakaian dengan lengan panjang dalam hitungan kelima, kemudian ada lagi teman yang tidak bisa pakai kaus kaki karena kakinya luka, terpaksa kami semua juga harus melepasnya.
            “Habibi maju, hafali semua ngaran-ngaran kakawanan (Habibi maju, Hafali semua nama-nama teman)” kata Bang Fajri dengan nada yang kurang bersahabat, Habibi mencoba menghafal nama-nama teman-teman, saat dia lupa “mun kada ingat ngarannya, kenalan (Kalau lupa nama temannya, berkenalan)” kata kakanya kemudian Habibi mencoba berkenalan “kaya itu lih caranya berkenalan (Seperti itu ya cara berkenalan)” kata kakaknya, terpaksa dia harus mengulanginya kembali dan terus seperti itu kalau tidak ingat.
            “Riza maju, hafali materi-materi yang sudah kita pelajari” kalau dia tidak hafal disuruh yang lain untuk membantu, sampai akhirnya “kalatis, maju!!” kata Bang Fajri kasar. Aku benar-benar terkejut dan bilang “ulun lih??? (Aku ya?)” (seakan-akan tidak percaya) aku maju dengan dada yang terus berdegup kencang, sesampainya didepan aku sudah kena marah-marah, katanya “kalatis-kalatis haja tarus!! (Kalatis itu maksudnya orang yang tidak bisa diam) Hafali pang materi-materi yang sudah kita pelajari” kata Bang Fajri kasar, aku mencoba menyebutkannya tapi disuruh ulang karena terlalu pelan (maksudnya disuruh nyaringi), yang kesatu dan kedua dapat tapi pas yang ketiga aku tidak dapat lagi (habis deh kena marahi lagi). “balum selesai orang menjelaskan inya sudah ham basiap-siap handak keluar!!! Napa handak ampihkah?? (Belum selesai orang menjelaskan, dia sudah mau keluar! mau berhenti, kah?)” kata Bang Fajri. “handak keluar kalo inya!! (Mungkin dia mau keluar)” kata kak Nail, aku hanya bisa diam dan menjawab kalau kakaknya bertanya. Bang Fajri dan kak Nail mendekatiku dengan muka yang masam (Bang Fajri disebelah kiri dan kak Nail disebelah kanan) kemudian wajah Bang Fajri mendekat kewajahku dengan tatapan yang tajam, akupun membalas tatapannya dengan tatapan yang tajam pula tanpa ada senyum sedikitpun. Kemudian aku menjelaskan kenapa aku jadi ingin sekali keluar ruangan lebih cepat, yaitu karena jam sudah hampir menunjukkan jam 12.00 malam tapi belum saja sholat isya, padahal yang aku ingin sholat berjama’ah, ‘kan jarang-jarang bisa sholat berjama’ah (makanya hatiku merasa ingin cepat-cepat keluar untuk melaksanakan sholat isya) tapi apa? Bang Fajri  malah salah paham dengan alasanku, kemdian kata Bang Fajri pada teman-temanku “adakah disini yang belum sembahyang isya?”. Semuanya diam, aku langsung bilang “aduuuh ae … ulun sembahyang ae!!”. Bang Fajri terdiam dan “handak manangiskah? (Mau nangis, kah?)” kata kak Nail kemudian kak Nail berjalan kesebelah kiri dan Bang Fajri berjalan kesebelah kananku, Bang Fajri mendekat lagi kewajahku dengan tatapan yang tajam kembali aku pun membalas tatapannya dengan marah (ya … karena kalau ketawa sedikit ataupun tersenyum pasti dimarahi).
            Kemudian Nita maju kedepan untuk membantuku menghafal materi tapi ternyata dia ada kesalah sedikit kemudian ada lagi yang maju sampai akhirnya kami semua diperbolehkan kembali ketempat asal (thanks ya yang mau membantuku). Setelah kejadian tadi, aku tidak mau lagi tersenyum tapi selalu mimik mukaku seperti orang yang sedang marah, tidak lama setelah aku kembali kebarisan ternyata Karramah pingsan dan langsung ditandu menuju UKS. Kemudian kami semua disuruh membuat lingkaran karena sebentar lagi api unggun akan dinyalakan, setelah api unggun dinyalakan kami semua pun menyanyikan lagu yang sudah kami pelajari tadi, kemudian dilanjutkan dengan penampilan-penampilan perkelompok. Aku merasa sangat bingung karena Karramah tidak ada dan Andre pun tidak ada karena membantu Karramah yang sedang kerasukkan di UKS dan sampailah akhirnya kelompok kami yang tampil walaupun agak kacau sedikit tapi kata Bang Fajri tetap bagus.
            Kemudian acara selanjutnya adalah acara curhat-curhatan, yang pertama mengungkapkan perasaan adalah Habibi kemudian Nita, Andre, Iffa, Minah, Gazali, Nirwan, Irma, Baihaqi dan aku (aku sebenarnya merasa takut mengungkapkannya tapi hatiku selalu mendorongku untuk mengatakannya) kataku “sebelumnya maaf ya …? Hmm mungkin workshop selanjutnya nanti jadwal diatur lebih baik lagi karenakan kita sembahyang aja jauh banget lewat jamnya, dan buat Bang Fajri ulun minta maaf sampai pian menyambat ulun aluh kalatis mungkin pian kada katuju lawan sifat ulun dan buat yang lain ulun minta maaf” demikianlah kataku dengan terbata-bata, kemudian Bang Fajri menyanggah perkataanku tadi “Hmm siapa tih nintu ngarannya? (Hmm Siapa itu tadi namanya?)” (sambil menunjuk kearahku). “Avaril” kata teman-temanku serentak, “Avaril kalatis, sebenarnya nintu cuma gelar haja dst…” (soalnya aku agak lupa) dan begitulah kata Bang Fajri (sebenarnya aku juga tau itu cuma gelar tapi pas maju kedepan tadi sih Bang Fajri marah-marah) karena sudah dekat adzan subuh akhirnya kami semua kembali ke camp masing-masing untuk melaksanakan sholat subuh, sebelum berwudhu kami semua menyikat gigi dulu.
            Setelah aku selesai sholat subuh Aminata memintaku menemaninya kekantor untuk meminta pembalut tapi sebelum itu aku mau berganti baju dulu. Sampai dikantor kami menuju ruang UKS disana ada Bang Fajri sedang duduk didepan pintu UKS, aku langsung masuk kedalam UKS dan bertanya apa ada pembalut tapi ternyata tidak ada kemudian aku keruang guru, disana ada bapak Fauzi yang sedang menghidupkan TV dan ibu Adiatun yang sedang tiduran dikursi dan diluar ada juga Bang Fahmi yang sedang tiduran diatas tandu sambil diganggu Bang Durif. Setelah kami mendapatkan pembalutnya kami langsung kembali ke camp dengan berlari. Sampai di camp aku tidak masuk kedalam tapi malah tiduran di kursi panjang sambil dengerin musik (ya … mungkin ada tidur sebentar).
            Haripun mulai terang tapi aku masih asyik tiduran di kursi panjang sambil baca buku sedikit-sedikit. Sampai akhirnya kami semua disuruh kelapangan basket untuk melaksanakan senam bersama yang dipimpin oleh Habibi setelah selesai Bang Fajri memberikan kami permainan kaya mencari teman gitu deh, kemudian dilanjutkan dengan memperagakan password sanggar Emas. Pertama-tama semua yang memperagakan tapi kemudian satu-satu dengan cara siapa yang maju dia berhak menunjuk temannya, yang pertama adalah Nirwan dst … sampailah kepada Baiti kemudian Baiti menunjuk Andre kemudian Andre menunjuk Syahriah kemudian Syahriah menunjuk Aminata tapi Aminata nya tidak mau kemudian diganti dengan Udin setelah itu Iffa dan akhirnya semua berakhir (huuft … sykurlah aku tidak maju).
              Semuanya istirahat di camp masing-masing untuk menunggu makan pagi, sedangkan aku, Aminata dan Baiti asyik ngobrol tentang kejadian malam tadi, dll. Kemudian Bang Fajri lewat karena dia habis sikat gigi, saat dia lewat kami termasuk aku langsung lari sambil menyinggung-nyinggungnya (kenapa aku lari? Karena aku takut dia marah aku singgung) tapi ternyata dia hanya berlalu tanpa kata-kata.
            Waktu makanpun telah tiba, kami semua berbondong-bondong keruang TB untuk makan pagi bersama seperti malam tadi. Setelah makan kami semua diberi tugas perkelompok untuk bersih-bersih karena acara workshop hampir usai, kami kelompok Tari dapat tugas bersih-bersih diruang OSIS dan kelas XA dan aku memilih ikut bersih-bersih diruang OSIS bersama Baiti, Syahriah, Atikah, Aminata, dll sambil men DJ bersama dan foto-foto untuk kenangan.
Semua kerjaan selesai kami semua disuruh berkumpul diparkiran kendaraan didepan kelas Xdan lansung berbaris berbanjar.

 “siapa yang hafal nama-nama temannya, maju” kata Bang Fajri. Akhirnya Irma maju dan berhasil menghafal nama-nama semua teman kemdian cowoknya lagi yang disuruh Bang Fajri maju, kemudian majulah Hermanto tapi ternyata dia kurang hafal dan kembali ketempat, kemudian Ramlan disuruh maju tapi dia tidak hafal satu pun akhirnya Andre membantunya menghafal setelah itu Andre kembali ketempat sedangkan Ramlan dia disuruh duduk digenangan air kemudian disuruh Bang Fajri lagi dia tiduran digenangan air tadi, karena namanya kebersamaan akhirnya kami semua ikut juga tiduran digenangan air walaupun ada sedikit ceweknya yang canggung untuk tiduran digenangan air yang becek itu.

Tidak lama kemudian kami semua disuruh kembali ketempat, kemudian Bang Fajri menyuruh Mutia menghafal semua nama teman-teman dan akhirnya ia hafal, kemudian disuruh lagi untuk menghafal materi dan majulah Nita untuk menghafal ternyata dia hafal dan kkembali ketempat, kemudian Gazali diusruh maju untuk menghafal materi yang dipelajari tentang musik tapi ternyata dia tidak dapat dan akhirnya disuruh push up dan kami semua disuruh menghitung saat hitungannya sudah hampir lima Bang Fajri langsung marah-marah dan menyuruh kami semua melepas baju Gazali tapi tidak ada yang mau kemudian Bang Fajri mendorong kami semua untuk melepas baju Gazali, kemudian Nirwan maju dan langsung melepas bajunya diiringi dengan yang lain tapi ceweknya tidak koq (kalau cewek disuruh buka baju, hancur dunia).

Drama di mulai..........
Bang Durif langsung marah-marah kepada Bang Fajri karena merasa tingkah laku Bang Fajri kepada kami keterlaluan tapi Bang Fajri hanya bilang “eh maaflah disini aku nggak main sandiwara” :p (Emm). Kemudian Bang Durif langsung mengambil kayu untuk memukul Bang Fajri tapi terlepas karena dihalangi Bang Fahmi tapi Bang Durif berhasil mendorong Bang Fajri sampai jatuh, semua cewek berteriak histeris melihat kejadian itu sedangkan aku benar-benar dalam kebingungan (antara semua itu sandiwara atau kenyataan) jadi aku mau menangis tidak bisa mau marah juga tidak bisa sedangkan cewek yang lain mereka menangis histeris. “buhan ikam kada katujukah aku disini? (Kalian nggak suka aku di sini?) Ayuha mun kada katuju tapi ingat pesanku ingatakan delapan materi yang sudah dipelajari” kata Bang Fajri. kemudian Bang Fajri pergi keruang TB disusul dengan kak Nail tidak beberapa lama kak Nail kembali dengan muka sedih kemudian Bang Fajri keluar dari ruang TB dengan perlengkapan lengkap untuk berangkat. Kami semua langsung menyusul Bang Fajri untuk mencegahnya pergi, kemudian Irma dan yang lain langsung memeluk kaki Bang Fajri sambil minta maaf saat itu ku lihat Bang Fajri menangis (aku hanya berpikir Bang Fajri kan hebat acting jadi adegan menangis pasti sangat mudah baginya) walaupun begitu aku langsung membalikkan muka kebelakang karena aku benar-benar tidak tahan melihat orang menangis kemudian aku langsung menghapus air mataku dan kembali menatap teman-temanku yang lagi berusaha membujuk Bang Fajri, Bang Fahmi berkata kepada kami supaya jangan sampai Bang Fajri pergi.  Satu hal yang membuatku bingung dan tidak bisa berkata-kata adalah saat Bang Fajri bilang dia banyak ketinggalan tugas hanya untuk membantu sanggar kami  dan kata Bang Fajri “salahkah aku handak bulik ka Banjar (Apa salah aku mau pulang?)”, nah itu aku sangat-sangat bingung (tidak membolehkan Bang Fajri pergi, sedangkan dia banyak ketinggalan tugas dan kalau kami bolehkan pergi, kami sangat membutuhkannya). Kemudian Bang Durif minta maaf kepada Bang Fajri, tapi apa? malah Bang Fajri menampar Bang Durif kemudian Bang Durif pergi keruang TB dan keluar sambil memakai helm dan berkata “kalau begitu aku haja yang bulik (kalau begitu, aku saja yang pergi)” . aku hanya bisa pasrah apapun yang terjadi karena aku juga tidak bisa berbuat apa-apa, tapi Bang Fajri malah berkata “bagus jadinya kami semua bulikkan”, aku benar-benar tidak bisa apa-apa lagi jadi aku hanya bilang dalam hati “terserah ha lagi handak bulikkah kadakah, mauk (Whatever)”.
***

Akhinya Bang Fajri tidak jadi pergi, kemudian acara pelantikkan pun akan segera dimulai dan akhirnya … kami semua LULUS (yeee) setelah acara pelantikan di adakan kemudian acara pemberkatan (yaitu kaya orang balapai kaya itu nah dan Bang Fajri tukang lapaii). Ada yang sorangan dan ada yang berdua ada juga yang bertiga dan sampailah giliran aku, Liyani dan Risda dipapaii, setelah dipapaii dengan berbagai do’a yang macam-macam kemudian kami bersalaman. setelah itu adalah acara foto-foto bersama deh.


SELESAI …










Quote

Quote

Translate

Pengikut

Search

Entri Populer