Sabtu, 11 Mei 2019

Aku dan diriku

Hidup itu tidak mudah, kan?
Tapi mau atau tidak, kau tetap harus menghadapinya.

Dalam beberapa tahun aku akan menerima banyak pertanyaan dan ejekan, kenapa?

Dimulai dari masa kecil yang kurang bahagia.
Berawal dari broken home.
Orang tua yang bercerai, ayah membuangku dan ibu meninggalkan ku.
Tinggallah aku dirumah nenekku yang masih mau menerima ku tapi rumah itu awal gangguan mental ku.
Aku yang masih kecil harus banyak menerima dan melihat pertengkaran dan kekerasan di rumah itu. Karena di rumah itu memiliki monster yaitu pamanku.
Bibiku langsung meninggalkan rumah itu setelah menikah dan tinggallah nenekku sebagai tameng rasa ketakutanku.
Sekolah tempat belajar pun tak luput dari rasa ketakutanku akan bullying. Menghina karena fisik dan masa lalu ku.

Berawal dari ketidakpedulian orang lain, akhirnya yang ada hanya aku dan diriku.

Sekarang aku sudah dewasa, yang tersisa sekarang hanya trauma.
Aku tidak mempercayai sebuah keluarga (pernikahan) dan aku tidak mempercayai laki-laki.
Teman-temanku banyak yang telah berumah tangga, dan sekarang aku harus siap menerima banyak pertanyaan (karena belum menikah) dan ejekan (karena tidak laku).
Aku harap mereka tidak melakukannya.

Ada beberapa orang yang aku percaya, yang aku ceritakan kisahku tapi...
Mereka hanya mampu mendengar tapi tidak memahami, bagi mereka itu cerita yang tidak menyenangkan dan mereka akan cepat-cepat mengakhiri pembicaraan.
Kenapa mereka begitu?
Aku selalu mendengarkan cerita mereka dengan baik tapi... Aku sadar, sekarang orang lebih banyak bicara dari pada mendengarkan. (Tong kosong nyaring bunyinya).

Aku berharap bisa sembuh dari trauma ini, tapi ternyata lingkungan tidak mendukung. Orang tidak peduli, yang mereka pedulikan hanya diri mereka sendiri.

Itulah kenyataan...

Quote

Quote

Translate

Pengikut

Search

Entri Populer